Sabtu, 25 Maret 2017

Cut Off dan Kasus Audit

Mengenal CUT off lebih dalam yukkk... :)
Di auditing 2 sudah dijelaskan tentang pengujian pisah batas atau yang biasanya disebut Cut Off…
Sebenarnya apa sih cut off itu ??
Dari penjelasan yang saya tangkap cut off adalah pemisahan catatan transaksi periode saat ini (2011) dengan periode berikutnya (2012).
Sebagai ilustrasi :
Cut off untuk periode tahun 2011 adalah faktur penjualan no. 31092, itu artinya :
31088 31089 31090 31091 31092 31093 31094 31095
CUT OFF
Untuk faktur penjualan no. 31093, 31094, 31095 masuk pada periode tahun 2012 dan no. 31092 adalah no. maximum yang dipakai untuk mengaudit.
Tetapi apabila ada pembayaran hutang pada tanggal 28 desember 2011 dan diterima oleh pelanggan pada tanggal 03 januari 2012. Hal ini akan menyebabkan perbedaan pencatatan antara keduanya pada tanggal 31 desember 2011. Yang seperti ini bukanlah kesalahan cut off, tetapi perbedaan waktu yang disebabkan oleh waktu penyerahan. Akan sulit bagi auditor untuk memeriksa hal ini apakah terjadi kesalahan cut off, salah satu cara yang dipakai adalah KONFIRMASI. Jawaban konfirmasi pelanggan akan menjadi sumber informasi dan sebagai tambahannya auditor dapat memeriksa semua dokumen yang ada.
Tujuan dari tes cut off oleh auditor adalah memverifikasi apakah transaksi dari periode terakhir akuntasi dicatat dicatat dalam periode yang sesuai . kesalahan cut off akan sangat mempengaruhi pendapatan periode berjalan.
Dalam menentukan kewajaran cut off, diperlukan 3 pendekatan :
Memutuskan criteria yang sesuai untuk cut off
Criteria yang banyak digunakan oleh klien adalah dengan mencatat faktur ketika pengiriman terjadi dan memberi nomer secara berurutan pada dokumen yang dikeluarkan. Hal ini akan membuat lebih sederhana untuk mengevaluasi dan menguji cut off.
Mengevaluasi apakah klien telah menetapkan prosedur yang cukup untuk memastikan cut off yang layak.
Ketika klien membuat prosedur pemisahan tugas antara fungsi penerimaan dan penagihan juga akan mempermudah pencatatan transaksi dalam periode yang tepat. Sehingga bisa dipastikan klien telah menetapkan prosedur cukup untuk cut off yang layak
Menguji apakah cut off layak diberikan.
Jika pada perusahaan jasa pengiriman, arsip pengiriman tidak dinomeri dan pada petugas penerimaan serta penagihan tidak dipisahkan akan sulit menilai cut off yang akurat dan layak.
## Cut off dapat diuji dan dibuktikan melalui nomer dokumen pengiriman untuk pengiriman yang dilakukan pada akhir periode (hari-hari terakhir dalam periode berjalan )dan dibandingkan dengan nomer periode berikutnya (hari-hari pertama pada periode berikutnya) dan catatan penjualan yang sekarang.
Lalu bagaimana dengan perusahaan yang menjual produknya melalui internet?
Mungkin sulit bagi auditor pada perusahaan yang bergerak menggunakan E-Commerce mengevalusi apakah terjadi kesalahan cut off atau tidak. Biasanya perusahaan yang menggunakan system online dalam menjual produknya akan lebih sering mendapat kasus retur penjualan. Karena pembeli tidak dapat melihat secara langsung barang yang diinginkan dan saat menerima barangnya lalu tidak cocok dengan barang tersebut, pembeli akan cenderung mengembalikan barang itu. Hal ini akan menyebabkan auditor pada perusahaan E-commerce memperlukan sampel yang lebih besar untuk memverifikasi dan harus memisahkan pengevaluasian retur penjualan system online dengan system penjualan tradisional.

COTOH KASUS AUDIT : PROSEDUR & BUKTI AUDIT
Kasus:
Sehubungan dengan audit Laporan Keuangan PT. INDONESIA SEJAHTERA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, auditor harus melakukan beberapa tes cut-off (pisah batas).
1. (a) Apa yang dimaksud dengan tes cut-off (uji pisah batas)?
(b) Mengapa cut-off test dilakukan untuk keduanya di awal dan di akhir
periode audit?
2. Jika auditor menginginkan untuk melakukan
cut-off test ( uji pisah batas ) penjualan PT. INDONESIA SEJAHTERA 31 Desember 2011, secara singkat jelaskan langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
3. Auditor memperoleh rekening koran bank, langsung dari bank 10 Januari 2012 untuk periode Desember 2011. Jelaskan bagaimana auditor dapat menggunakan rekening koran
bank tersebut saat menggunakan prosedur cut-off test (pisah batas) dalam audit 31 Desember 2011 dan kaitannya dengan rekonsiliasi bank.
Pembahasan:
1.
a) Cut-off atau pisah batas adalah pemisahan catatan transaksi periode saat ini (2011) dengan periode tahun berikutnya (2012). Tujuan cut-off bagi auditor adalah untuk memeriksa apakah transaksi- transaksi telah dicatat sesuai dengan tanggal/waktu pisah batas yang telah ditentukan, sehingga pencatatan telah dilakukan pada periode akuntansi atau tahun buku yang tepat.
b) pemeriksaan diawal dimaksudkan agar transaksi-transaksi yang telah dicatat di tahun sebelumnya (2010) tidak dimasukan dalam pencatatan tahun berikutnya (2011). Sedangkan pemeriksaan di akhir periode dimaksudkan agar transaksi-transaksi yang dicatat pada akhir tahun tidak dimasukan dalam pencatatan tahun berikutnya (2012).
contoh :
untuk perusahaan yang menjual energi/listrik yang pelayanannya terus menerus tanpa henti, menentukan waktu pisah batasnya adalah pencatatan meter pemakaian listrik bulan Desember. Jika pencatatan meter tanggal 24 Desember, maka penjualan energi/listrik sesudah tanggal 24 Desember dihitung sebagai penjualan tahun buku berikutnya. Tanggal/waktu pisah batas harus ditetapkan oleh perusahaan dan sekali ditetapkan, harus dilaksanakan secara konsisten dari tahun ke tahun.
2. Tahap-tahap Pengujian cut-off penjualan :
1. Memeriksa dokumen pengiriman untuk beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal cut-off untuk menentukan tanggal dan termin pengiriman.
2. Menelusur dokumen pengiriman ke catatan persediaan dan penjualan untuk menentukan bahwa jurnal sudah dibuat dalam periode akuntansi yang benar.
3. Mengadakan inspeksi, faktur-faktur untuk periode waktu sebelum dan sesudah tanggal cut-off guna memastikan validitas dan ketepatan pengiriman dan jurnal yang berhubungan .
4. Mengadakan tanya jawab dengan manajemen yang berhubungan dengan beberapa pengiriman yang dilakukan oleh rekanan dari luar ke pelanggan dan menentukan ketepatan jurnal yang berhubungan.
Pisah Batas Rekening Koran (Cut-off Bank Statement)
Langkah utama dalam mengaudit rekonsiliasi Bank adalah melakukan verifikasi atas ketepatan unsur-unsur yang direkonsiliasi seperti setoran dalam perjalanan dan cek yang beredar. Auditor memerlukan pisah batas rekening Koran untuk menguji unsur-unsur yang terdapat dalam rekonsiliasi bank.
Menguji rekonsiliasi Bank (Test of the Bank Reconciliation)
Auditor menggunakan prosedur audit berikut untuk menguji rekonsiliasi bank:
1. Uji akurasi matematis kertas kerja rekonsiliasi dan cocokkan saldo menurut buku dengan buku besar.
2. Cocokkan saldo bank pada rekonsiliasi bank dengan saldo yang terdapat pada konfirmasi bank standar.
3. Telusuri setoran dalam perjalanan pada rekonsiliasi bank ke pisah batas rekening Koran.
4. Bandingkan tanggal cek yang beredar pada kertas kerja rekonsiliasi bank dengan tanggal cek yang dibatalkan pada pisah batas rekening Koran, yaitu untuk nama penerima, jumlah dan endorsement.
5. Cocokkan setiap biaya yang terdapat pada rekening Koran rekonsiliasi bank.
6. Cocokkan saldo buku setelah penyesuaian dengan skedul induk akun kas.

Daftar pustaka :
http://inilahduniaku7.blogspot.in/2012/11/cotoh-kasus-audit-prosedur-bukti-audit.html?m=1

http://dinarastrie.blogspot.com/2011/05/mengenal-cut-off-lebih-dalam-yukkk.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar